Salam Mahabbah ^^
Malam sunyi . Aku masih sendirian menghadap tv 30 inci bergambarkan perlawanan Crotia menetang Itali .
Sedang larut aku dalam hening malam jumaat . Tiba2 terdengar bunyi derapan tapak kaki kian mendekat dari sisi rumah ku . Kejutan automatik , tangan kanan menarik bilah parang yang sentiasa ada di sisi .
Sedang aku memerhatikan derapan tapak kaki itu , muncul kelibat ayah . Datang bersenjatakan parang panjang . Ya aku tahu . Seruan itu telah beberapa kali aku dengar . Aku bangun dari dudukku seraya mengambil lampu suluh . Kami terus ke pintu rumah berbekalkan parang yang tidak pernah dibiarkan tumpul .
Derap itu menjauh . Disambut bunyi deruan enjin motor sayup-sayup menambahkan lagi gusar di hati ku .
Aku kini bertatapkan gelap malam . Dengan paparan skrin hitam tanpa sebarang bayang dan sinar . Selimut ketakutan aku singkap . Jerebu kesamaran aku redah bersama ayah .
Ayah melingas mencari arah bunyi derapan itu . Kian menjauh dan semakin kami hampir ke halaman hadapan rumah baru . Aku juga memalingkan mata ku ke kanan dan kiri . Mencari sesusuk tubuh untuk disalahkan .
Jam menunjukkan pukul 1 setengah pagi . Tepat . Aku masih di luar rumah bersama ayah bertemankan nyamuk pemangsa dan langau . Ayah masih mecari . Maka aku masih menanti . Gesah aku dalam peluh kebimbangan . Resah dalam menanti penuh ketenangan .
Tiba-tiba .......
Kelibat itu melintas ...
Jam 1 40 pagi ...
Aku mengenggam erat hulu parang itu .
Dibeli dari seorang pembekal orang asli .
Parang ini pernah digunakan oleh mereka dalam beberapa perbalahan antara kaum .
Parang ini juga pernah menjadi saksi tamatnya beberapa nyawa orang asli pada matanya ,
Beberapa ekor lembu jiran melintas . Argh lega di hati . Aku menuju ke arah kawanan itu lantas ku halau dengan suara bersederhanan . Tanpa berlengah lagi ayah meminta aku menemaninya ke hujung kampung . Ingin melihat 2 ekor lembunya yang ditambat di sana .
Usai sudah kami kembali dari hujung kampung . Jam tepat menunjukkan pukul 2 pagi . Aku kepenatan .
Sememangnya rutin ini perlu dilakukan setiap hari memandangkan kes penghisap ganja dan perompak semakin berleluasa di kampung ku .
Sampai masanya aku melelapkan mata ...
Selamat malam malaysia .
2.00 a.m.
15/6/2012
Kg Gong Ketereh , Pasir Puteh Kelantan .
-Encik Hati bersama Ayah-
Malam sunyi . Aku masih sendirian menghadap tv 30 inci bergambarkan perlawanan Crotia menetang Itali .
Sedang larut aku dalam hening malam jumaat . Tiba2 terdengar bunyi derapan tapak kaki kian mendekat dari sisi rumah ku . Kejutan automatik , tangan kanan menarik bilah parang yang sentiasa ada di sisi .
Sedang aku memerhatikan derapan tapak kaki itu , muncul kelibat ayah . Datang bersenjatakan parang panjang . Ya aku tahu . Seruan itu telah beberapa kali aku dengar . Aku bangun dari dudukku seraya mengambil lampu suluh . Kami terus ke pintu rumah berbekalkan parang yang tidak pernah dibiarkan tumpul .
Derap itu menjauh . Disambut bunyi deruan enjin motor sayup-sayup menambahkan lagi gusar di hati ku .
Aku kini bertatapkan gelap malam . Dengan paparan skrin hitam tanpa sebarang bayang dan sinar . Selimut ketakutan aku singkap . Jerebu kesamaran aku redah bersama ayah .
Ayah melingas mencari arah bunyi derapan itu . Kian menjauh dan semakin kami hampir ke halaman hadapan rumah baru . Aku juga memalingkan mata ku ke kanan dan kiri . Mencari sesusuk tubuh untuk disalahkan .
Jam menunjukkan pukul 1 setengah pagi . Tepat . Aku masih di luar rumah bersama ayah bertemankan nyamuk pemangsa dan langau . Ayah masih mecari . Maka aku masih menanti . Gesah aku dalam peluh kebimbangan . Resah dalam menanti penuh ketenangan .
Tiba-tiba .......
Kelibat itu melintas ...
Jam 1 40 pagi ...
Aku mengenggam erat hulu parang itu .
Dibeli dari seorang pembekal orang asli .
Parang ini pernah digunakan oleh mereka dalam beberapa perbalahan antara kaum .
Parang ini juga pernah menjadi saksi tamatnya beberapa nyawa orang asli pada matanya ,
Beberapa ekor lembu jiran melintas . Argh lega di hati . Aku menuju ke arah kawanan itu lantas ku halau dengan suara bersederhanan . Tanpa berlengah lagi ayah meminta aku menemaninya ke hujung kampung . Ingin melihat 2 ekor lembunya yang ditambat di sana .
Usai sudah kami kembali dari hujung kampung . Jam tepat menunjukkan pukul 2 pagi . Aku kepenatan .
Sememangnya rutin ini perlu dilakukan setiap hari memandangkan kes penghisap ganja dan perompak semakin berleluasa di kampung ku .
Sampai masanya aku melelapkan mata ...
Selamat malam malaysia .
2.00 a.m.
15/6/2012
Kg Gong Ketereh , Pasir Puteh Kelantan .
-Encik Hati bersama Ayah-
No comments:
Post a Comment